Karaoke
Suasana perjalanan menuju Bebek Kaleyo cukup terbilang tidak sepi, mengingat sebenarnya ini kali pertama Nina dan Nino berada di ruang yang sama untuk waktu yang cukup lama. Jalanan pun cukup ramai, mungkin karena ini hari sabtu. Setiap orang keluar untuk menikmati waktu senggangnya.
Keduanya banyak membahas hal, mulai dari highlight rambut palsu yang Nina gunakan saat Kawula Festival yang kata Jule seperti rambut anak ayam SD hingga khotbah Sabtu singkat beserta tips tentang bagaimana mahasiswa bisa melewati semester 5 yang brengsek dengan normal dan ikhlas dari Nino.
“Kenapa milih Sastra Inggris, Kak?” Tanya Nina sambil memainkan gim Pou di ponselnya.
“Dari kecil gue udah Bahasa Inggris. Papi gue juga ada sedikit keturunan Kanadanya. Dikit banget sih, tapi dari situ gue jadi lebih sering ngomong Bahasa Inggris. Gue juga lebih comfortable pake Bahasa Inggris, makannya gue ambil Sasing. Modal YOLO aja.” Jelas Nino sambil mengendalikan setir mobil dengan satu tangan dan satu tangan lainnya memegang gelas Starbucks yang dibeli beberapa menit lalu setelah melaju dari kost Nina.
“Oh.... ada keturunan Kanada.” Nina mengulang perkataan Nino yang sebenarnya bukan berita baru untuknya karena Nina sudah tahu hal itu beberapa minggu lalu # Kekuatan Follow Twitter Nino.
“Kalo lu kenapa Sasing? Muka lu keliatan kayak mba-mba Komunkasi atau Ekonomi.” Kali ini giliran Nino yang balik bertanya kepada Nina.
“Hm, gimana ya? Aku, eh, maksudnya gue ikutan bang Tara aja sih. Abisnya waktu SMA itu gue sebenernya mau ambil kelas terapan gitu, gue pengen jadi hair dresser, cuman ya gitu deh. You know how parents think about their daughter not graduating from University and decide to choose what-so-called hair dresser. I had to leave my home during those days tau. Hahahaha kinda funny, but thank god, I have my brother. He helped me a lot, so ya gitu kenapa gue milih Sastra Inggris.”
“I see...I'm sorry to hear that, Nin. Is everything good now?“
“Iya, everything's good! I could understand my parents back then and luckily, I met Arel and Icha here, so everything's good. I should thank my parents maybe.“
“Keren! Very wise, Nin. I'm proud of you. Sekarang kenapa gak coba ikut kursus, Nin?”
“Mau banget kak, tapi gue masih takut keteteran. Jadi, masih nantian kayaknya.”
Keduanya sekarang terdiam, tidak ada sepatah kata maupun pertanyaan yang terlontar. Menyadari suasana yang berubah menjadi canggung, Nina menyalakan radio mobil dan mencari 102.2 FM atau Radio Prambors, radio hitsnya anak muda masa kini.
Gayamu dan wajahmu terbawa dalam mimpi Diriku dimabuk asmara Hati yang berbunga Pada pandangan pertama Oh Tuhan tolonglah Aku cinta, aku cinta dia
Terdengar lagu Aku Cinta Dia milik Chrisye yang dicover oleh Vidi Aldiano. Bukan mencairkan suasana, keduanya malah semakin canggung.
Di saat kau berjalan di muka rumahku, penuh gaya Tersita pandanganku hingga ku terpesona Gayamu dan wajahmu terbawa dalam mimpi Diriku dimabuk asmara
“Alright! Welcome to Mark's carpool karaoke, we would like to start off with...a... Watchu doin', Where you at, Oh, you got plans? Don't say that.“
“Lah, gimana sih kak kok lagunya beda?”
“Hahaha, lagian kayak tegang banget bestie.”
Keduanya jadi menghabiskan perjalanan dengan acara dadakan buatan Nino, 'Mark's Carpool Karaoke'. Hari itu, mereka juga saling mempelajari genre kesukaan masing-masing. Nina sekarang tahu bahwa Nino suka Justin Bieber dan Yovie & Nuno. Sama untuk Nino, sekarang ia tahu bahwa Nina adalah hardcore fans grup britania raya, One Direction, yang masih punya mimpi untuk bertemu Zayn Malik.
The more I learn about you, The more I want you. So please, open up your heart because I'm about to start.